⊕ Kumpulan Nasehat Dari Sosok Cerdas Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah sepupu atau anak paman dari Nabi Muhamad SAW. Beliau lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 Masehi dan wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661 Masehi, Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dari kalangan anak-anak, beliau kala itu baru berusia 10 tahun.

Ali bin Abi Thalib adalah menantu Rasulillah yang dinikahkan dengan putrinya Fatimah Az-Zahra. Beliau mendapat nama kehormatan (kuniyyah) Abu Turab yang artinya Bapaknya tanah dari Rasulullah. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena nama kehormatan ini adalah kenang-kenangan paling berharga dari Nabi yang mulia. Ali bin Abi Thalib dibai’at menjadi Khalifah pada hari Jumat tanggal 25 Dzulhijjah tahun 35 Hijriyyah (4 Juni 656 M).

Ali bin Abi Thalib adalah seorang sosok cerdas yang penuh semangat. Cerah wajahnya, ceria perangainya, berwawasan luas dan gagah berani. Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah pernah mengatakan, “Tak ada pemuda, melainkan ‘Ali saja.”

Kecerdasan dan kecerdikannya bisa kita lihat dalam beberapa kutipan bijaksananya dibawah ini, berikut contoh-contohnya :


Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan,
Melainkan menguji kekuatan akarnya.

⇒ Cobaan hidup adalah cara Allah menguji seberapa kuat keimanan kita, karena agama adalah landasan hidup paling dasar

Memaafkan adalah kemenangan terbaik.
⇒ Karena dengan memaafkan kita dapat 2 kemenangan, kemenangan atas melawan rasa ego sendiri dan kemenangan karena terbebasnya hati dari rasa dendam

Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang
Maka ajaklah dia bertukar pikiran denganmu.
Sebab dengan bertukar pikiran itu
Engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya
Kebaikan dan keburukannya

⇒ Inilah cara untuk mengetahui kepribadian orang lain setelah kita menilainya hanya dari penampilan luarnya saja

Kedzaliman akan terus ada
Bukan karena banyaknya orang-orang jahat
Tapi karena diamnya orang-orang baik.
⇒ Inilah tanda kehancuran suatu kaum, saat yang baik hanya bertindak sebagai penonton atas segala kejahatan atas terjadi terhadap saudara seimannya

Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya
Ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya
Keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat
Dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya

⇒ Inilah beberapa tanda dari orang yang ingin kita cari tahu kepribadian akhlaknya

Persiapan sebelum memulai akan menyelamatkanmu dari penyesalan 
⇒ Segala perbuatan harus didahului dengan pertimbangan baik buruknya, sebab akibatnya, agar tak menyesal dikemudian hari

Kedermawanan ialah yang dengan inisiatif sendiri,
Karena memberi atas permintaan mungkin disebabkan oleh harga diri
Atau untuk mengelakkan celaan

⇒ Dermawan dengan inisiatif sendiri akan lebih berasa ikhlasnya

Pastilah untukmu ada seorang teman di dalam kuburmu
Karenanya jadikanlah temanmu itu
Seseorang yang berwajah tampan dan wangi baunya
Dia adalah amal shalih
⇒ Amal shalih adalah penyelamat dari siksa kubur, dia yang akan menolong kita di dalam kubur

Jika engkau meminta suatu kebutuhan kepada seorang dermawan
Maka biarkanlah dia berfikir
Sebab dia hanya berfikir dalam kebaikan
Sedang jika engkau meminta kepada seorang yang pelit
Maka mintalah secara mendadak
Sebab jika dia sempat berpikir
Niscaya dia akan kembali ke watak asalnya (kikir)

⇒ Inilah gambaran antara si dermawan dan si kikir, kita bias lihat saat kita meminta sesuatu padanya

Kesempatan datang bagai awan berlalu
Pegunakanlah ketika ia nampak di hadapanmu.
⇒ Pergunakan sebaik mungkin jika kesempatan itu telah datang,karena kesempatan tak akan datang dua kali

Setiap nafas seseorang adalah sebuah langkah menuju ajalnya.

⇒ Karena kita hidup menuju mati, maka perbanyaklah amal shalih untuk bekal nanti

Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros.
Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.
⇒ Keseimbangan menjalani hidup, karena yang berlebihan itu tidak disuka Allah

Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah.

⇒ Orang yang gemar menggunjing/membicarakan keburukan orang lain menandakan dia tak mampu dan berjiwa lemah, kemampuannya hanya sekedar bergunjing saja

Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya.
⇒ Karena dari penglihatan yang tak bisa dijaga akan menimbulkan prilaku yang diluar kendali dan pasti hatinya pun penuh dengan niat kotor. Ini yang membuat dia tak berharga lagi

Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup
Dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.

⇒ Karena hanya pada Allah lah semua harapan dan doa seharusnya digantungkan, sebab Dial ah yang Maha Kuasa dari segala hal

Janganlah engkau mengucapkan perkataan
Yang engkau sendiri tak suka mendengarnya
Jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
⇒ Jangan mengatakan sesuatu yang menyakitkan kepada orang lain, jika kita sendiripun tak ingin perkataan itu ditujukan kepada kita.

Ketahuilah bahwa sabar jika dipandang dalam permasalahan seseorang
Adalah ibarat kepala dari suatu tubuh
Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk
Sama halnya jika kesabaran hilang
Maka seluruh permasalahan akan rusak

⇒ Sabar adalah kunci menyelesaikan masalah. Sabar dan tetap tawakal

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun
Karena yang menyukaimu tidak butuh itu
Dan yang membencimu tidak percaya itu.
⇒ Jangan terlalu mengumbar segala sesuatunya kepada orang lain, karena tak semua orang bias menerimanya dengan baik

Dua jenis manusia yang tak akan merasa kenyang selama-lamanya
Adalah pencari ilmu dan pencari harta.

⇒ Inilah sifat asli manusia, haus akan ilmu dan lapar terus akan harta

Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.
⇒ Ini adalah motivasi terbaik, balas dendam dalam kemuliaan

Memuji seseorang lebih daripada yang ia berhak menerimanya sama saja menjilatnya.
Tetapi melalaikan pujian bagi orang yang berhak menerimanya menunjukkan kebodohan dan kedengkian.

⇒ Memuji hendaknya sewajarnya saja. Karena yang berlebihan itu tak baik


Diceritakan pula pada suatu hari ada orang yang pernah bertanya kepada Ali, tentang tentang kemuliaan hari Jum’at, bulan Ramadhan, dan amalan yang paling utama. Inilah jawaban cerdas Ali yang mampu memotivasi orang-orang untuk tetap selalu bersemangat ibadah :

Memang benar amalan paling dimuliakan oleh Agama adalah menunaikan Shalat tepat pada waktunya. Namun Agama lebih menginginkan agar engkau senantiasa bisa membuat Allah ridho dengan amalan yang telah engkau perjuangkan.
Memang benar bulan paling dimuliakan Agama adalah Ramadhan. Namun Agama lebih menginginkan agar engkau selalu berada di bulan yang di dalamnya banyak bertaubat.
Memang benar hari paling dimuliakan adalah Jum’at. Namun Agama lebih menginginkan agar engkau mati di hari saat engkau dalam keadaan beriman.

Kearifan Ali dalam menjawab telah mengenyahkan pandangan bahwa kurang mulianya beribadah dan mati di luar hari Jum’at dan bulan Ramadhan. Untuk memotivasi orang-orang agar lebih bersemangat tentunya akan lebih baik bila kita menyuguhkan surga kepada mereka daripada menakuti-nakuti dengan adzab neraka. Dengan begitu, akan tumbuh rasa cinta kepada Allah karena apa yang mereka lihat dari Allah adalah kasih sayang-Nya bukan murka-Nya. Dengan memahami bahwa Islam itu adalah agama yang indah, mungkin kita pun tidak lagi akan menjadikan shalat fardhu sebagai sebuah kewajiban karena takut akan adzab neraka, tetapi telah menjadi sebuah kecintaan kepada Allah SWT. karena keridhoan dan kasih sayang Allah, melebihi keindahan surga-Nya.

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa pun, Ali tetap santun dan arif tidak serta merta emosi karena pada dasarnya adakalanya mereka dalam kondisi benar-benar tidak tahu atau memang benar-benar punya tujuan mulia. Itulah salah satu kisah kearifan Ali dalam berdakwah, beliau memberi jawaban yang cerdas dan mudah dipahami. Semoga kita bisa mengambil mamfaat dari ilmu yang beliau berikan itu.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : ⊕ Kumpulan Nasehat Dari Sosok Cerdas Ali bin Abi Thalib